Wednesday, May 19, 2004

BALADA TENTANG ANAK MANUSIA HIDUP PADA SUATU TEMPAT
DI MANA HATI KECILNYA TIDAK MENGHENDAKI DIA TINGGAL DI TEMPAT ITU


Dilorong sempit di sudut kota engkau berdiam
Remangnya lampu dan bau minuman terasa mencekam
Galak tawamupun terdengar sumbang menangis engkau di hati
Senjapun berlalu semakin kelam
Oh... Jamilah

Tangisan bayi di tenteram desa fatamorgana di benakmu
Kuningnya padi dan jangkrik bernyanyi terasa menipumu
Detik bahagiapun terlewat sudah tak sempat engkau tertegun
Terjerat engkau di hitamnya kota
Oh... Jamilah

Satu satu berlalu sudah laki dan kaum lelaki
Tak kuasa engkau berdusta tanpa kau sadari
Oh... Jamilah
Satu satu berlalu sudah laki dan kaum lelaki
Tak kuasa engkau hapus noda tanpa kau sadari
Oh... Jamilah

Wednesday, May 05, 2004

PEREMPUAN MALAM

Malam tunjuk pukul 2 .....
Emper tokoh kaki lima
duduk bersimpuh wanita tua
bersama orok perempuannya

Berbaju setengah nudis
itupun satu satunya
sandal usang sudah tipis
dipakai cukup setengahnya

Angin malam meniup dengan garang
dingin di badan menusuk tulang
menggigil badan perempuan tua
tapi semua itu tak dirasa

Lolong anjing di kejauhan
menyelinap dingin malam
orang lalu lalang tak hiraukan
dia bagai orang terbuang

Lalu pikiran di rasakan
lihat anaknya kedinginan
ingin hatinya membahagiakan
tapi bagai jangkau rembulan

Tuhan tunjukan jalan padanya
hambamu yang dalam sengsara
tuhan berikan terang padanya
supaya ia hidup selayaknya

Malam tunjuk pukul 3 ......